Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ungkapan rasa syukur sudah sepantasnya akan senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang hingga detik ini masih memperlihatkan kesempatan kepada kita, sehingga kita masih bisa menikmati segala nikmat dan karuniannYa, khususnya karunia Iman dan juga Islam. Iringan shalawat beserta salam tentunya juga tak akan pernah terlupakan kita hatukan kepada junjungan kita, nabi mulia Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari kejamnya jaman jahiliyah hingga menuju jalan keselamatan yaitu jaman Islam.
Seluruh hadirin yang berbahagia.
Jika kita jeli mendasari kondisi kini ini, berbagai pemimpin yang pada kesudahannya tak hanya menganggap dirinya sebagai pemimpin saja namun lebih dari itu, para pemimpin-pemimpin tersebut menjadi beralih fungsi menjadi seorang penguasa yang pada kesudahannya berani bertindak semena-mena. Sehingga kesudahannya pemerintahan yang berjalan menjadi sebuah pemerintahan yang otoriter, yang pada kesudahannya nanti tentunya malah akan menciptakan kehancuran bangsa itu sendiri.
Seluruh hadirin yang berbahagia.
Yang perlu kita pahami, bahwa seorang pemimpin yaitu seseorang yang bisa membawa kemaslahatan dunia dan darul abadi bagi bawahan-bawahannya atau rakyat-rakyatnya. Dalam agama Islam bahkan telah dijelaskan bahwa menjadi pemimpin intinya bukan lagi merupakan sebuah kedudukan, namun lebih dari pemimpin intinya merupakan sebuah tanggung jawab yang nanti pada kesudahannya akan dipertanggungjawabkan kepemimpinannya. Hal ini telah diterangkan dalam sebuah hadist. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Kamu sekalian yaitu pemimpin dan kau akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa) yaitu pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang pria yaitu pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri yaitu pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) yaitu pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka kau sekalian yaitu pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas kepemimpinannya." Jika setiap pemimpin mekepunyaani akidah yang menyerupai itu maka bukan hal yang ajaib jikalau lalu negara atau organisasi yang dipimpinnya akan menjadi lebih besar dan bahkan akan menyelamatkan dirinya baik dihadapan insan dan terpenting lagi di hadapan Allah SWT. Karena jikalau seorang pemimpun bermetamorfosis seorang penguasa, maka yang ada ia hanya akan dikejar oleh ambisi langsung saja.
Sehingga bagi kaum muslimin yang ketika ini mekepunyaani tanggung jawab menjadi pemimpin, maka sekali kali lagi. jadilah seorang pemimpin dan jadi seorang penguasa. Ingatlah bahwa seorang pemimpin intinya yaitu seorang abdi alasannya memang kepemimpinan yang dikepunyaaninya merupakan sebuah amanah atau titipan dari Allah atau masyarakat yang tentu saja suatu ketika akan dipertanggungjawabkan. Dan pemimpin bukanlah penguasa, alasannya biasanya seorang penguasa memperoleh kekuasaanya dengan petunjuk merebuat dari kepunyaan orang lain, baik itu dengan peperangan, penjajahan atau petunjuk-petunjuk licik lainnya.
Seluruh hadirin yang berbahagia.
Cukup sekian saja pidato singkat yang sanggup aku sampaikan. Mohon maaf jikalau terdapat kesalahan.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement