Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama dan utama, tentunya tak lupa kita akan terfokus pada dahulu memanjatkan puja serta puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmatnya sehingga kita semua yang ada dimuka bumi tanpa terkecuali masih sanggup mencicipi nikmatNya yang tak terhingga. Tak lupa shalawat serta salam tentunya juga tak lupa akan senantiasa kita haturkan kepada nabi junjungan kita , Muhammad SAW yang telah dengan sepenuh hati untuk mengentaskan umatnya dari kondisi jahiliyah.
Hadirin jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Akibat munculnya arus globalisasi memang memperlihatkan banyak sekali dampak yang sangat signifikan, yang tak hanya memperlihatkan dampak yang positif saja, namun ternyata imbas negatif dari globalisasi yang ada malah semakin membahayakan keberlangsungan masyarakat kita yang cenderung ringannya sekali tergiur dan terpengaruh oleh budaya bangsa lain meskipun hal tersebut bahwasanya tak cocok difungsikan untuk jati diri bangsa kita yang menganut paham ketimuran yang menjunjung tinggi sopan dan santun dan etika. Termasuk didalamnya ialah mengenai mengenakanan.
Pakaian tentunya bukan hanya sebagai alat untuk menutupi aurat saja, namun bisa dikatakan mengenakanan merupakan salah satu bentuk identitas yang bisa menunujukkan sikap dan derajat seseorang meskipun hal tersebut tidak bersifat mutlak. Bahkan sebuah pepatah jawa menyampaikan ajining raga soko busono.
Hadirin jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Melihat hal tersebut, maka tak heran bila dalam bermengenakanan pun kita mekepunyaani etika-etika yang hendaknya di patuhi. Ketika kita tengah dalam atrik resmi maka mengenakanan yang dikenakan pun juga harus resmi, ketika dalam keadaan santaipun maka mengenakanan yang dikenakan pun hendaknya mengenakanan yang santai. Sehingga memang setiap jenis mengenakanan mekepunyaani fungsi masing-masing untuk setiap event. Namun nampaknya dalam perkembangannya hal tersebut saja tidak cukup. Karena kini ini, meski setrik konsep antara jenis dan fungsi mengenakanan memang telah sesuai, namun pada kenyataannya model mengenakanan yang difungsikan ketika ini banyak yang mulai mengadopsi mengenakanan-mengenakanan selebriti. Meski setrik kemajuan hal tersebut sanggup dipandang positif alasannya ialah up to date dengan perkembangan jaman, namun sayangnya mode tersebut selalu saja mengarah ke arah vulgar, khususnya untuk mengenakanan-mengenakanan yang dikenakan oleh para wanita.
Hal ini pernah terjadi ketika Agnes Monika mendatangi atrik di istana negara dengan banyak tamu kalangan pejabat. Memang benar dia telah mengfungsikan mengenakanan yang resmi dengan memakai kebaya. Namun sayangnya, kepingan kerah yang terlalu lebar, membuatnya terlihat vulgar. Dan ini merupakan salah satu pelanggaran etika yang seringkali banyak tidak disadari.
Hadirin jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Untuk itu, marilah kita sekalian untuk mulai berbenah diri khususnya dalam bermengenakanan. Kenakanlah mengenakanan yang yang tak hanya pantas namun juga sopan.
Kiranya hanya cukup sekian saja yang sanggup saya sampaikan.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement