Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulilahhirobbil alamin. Puji sykur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memperlihatkan limpahan rahmat dan nikmat kepada sekalian hambanya. Sehingga kita semua masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi segala cobaan dan ujian. Shalawat serta salam pastinya juga akan senantiasa kita hturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah mengorbankan jiwa dan raganya supaya umatnya dikemudian hari sanggup terbebas dari jaman jahiliah.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kehidupan bangsa kita ketika masih dibawah jajahan Belanda mungkin merupakan sejarah kehidupan yang paling kelam. Bahkan lantaran penjajahan tersebut bangsa kita menderita kebodohan hingga ratusan tahun. Tingkat kecerdasarn dari bangsa kita sangatlah rendah akhir imbas sistem kolonialisme Belanda yang selalu bersaha untuk membodohi dan selalu membodohkan bangsa jajahannya. Namun nampaknya generasi bangsa kita memang tidak sebodoh itu lantaran kesudahannya sebuah gerakan yang dipelopori oleh dr. Wahidin Soedirohusodo untuk menciptakan bangsa memperoleh jalan masuk pendidikan pun terbentuk, yang pada kesudahannya dari gerakan itulah maka kemudian muncul sebuah organisasi untuk pertama kalinya yang sering kita kenal sebagai Boedi Oetomo tepatnya tanggal 20 Mei 1908. Lahirnya organisasi Budi Utomo inilah maka kemudian diambil sebagai tanggal peringatan kebangkitan nasional.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Melihat betapa gerakan Budi Utomo tersebut bener-benar memperlihatkan imbas yang sangat luar biasa sebagai salah satu pecut munculnya gerakan-gerakan lainnya yang pada kesudahannya menyadarkan kita bahwa bangsa ini yaitu bangss Indonesia yang harus terlepas dari kejamnya penjajah. Sehingga kesudahannya perlawanan-perlawanan untuk kemerdekaan pun semakin menggebu. Sehingga pejuang-pejuan yang kala itu hanya mementingkan daerahnya masing-masing kesudahannya sadar bahwa bangsa ini merupakan satu kesatuan yang utuh. Sehingga butuh suatu bentuk persatuan yang harus ditegakkan supaya bangsa ini sanggup terbebas dari penjajah. Dan kesudahannya sesudah berjuang dengan sangat keras, maka kemerdekaan pun kesudahannya kita dapatkan.
Melihat sejarah panjang akan kebangkitan nasional, maka tentunya kita sebagai generasi penerus yang tak perlu bersusah payah menganggat pedang dan tombak untuk mencapai kemerdekaan tentunya pantas untuk bersyukur. Dan tentunya rasa syukur yang kita rasakan tersebut tak cukup hanya dengan ucapan saja, namun lebih dari tindakan nyatalah yang ketika ini dibutuhkan. Dan tentunya juga bukan hanya sekedar tindakan-tindakan faktual ibarat upametode peringatan saja atau hanya dilewati dengan banyak sekali kegiatan-kegiatan simbolis lainnya. namun lebih penting dari itu, kita harus benar-benar menjadi generasi yang akan memperlihatkan manfaat untuk generasi mendatang. Kita harus bisa menjadi pola yang baik untuk generasi mendatang. Minimal ketika ini yang harus kita lakukan yaitu menjaga alam ini supaya tetap bisa menjadi sebuah alam yang pantas untuk dihuni di kehidupan 100 tahun mendatang.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Hanya sekian saja yang sanggup saya sampaikan. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement