Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah yang hingga detik ini masih memperlihatkan segala rahmat dan karunianya, sehingga kita semua sanggup berkumpul dalam majelis ilmu yang Insyaallah sanggup memperlihatkan keberkahan tersendiri kepada kita sekalian. Shalawat serta salam, tak lupa juga untuk kita haturkan kepada junjungan kita nabi Akhir Jaman, Muhammad SAW yang telah memperlihatkan petunjuknya sehingga kita semua yang ada disini sanggup terlepas dari sebuah jaman yang hanya penuh dengan orang-orang yang bodoh.
Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah.
Dengan semakin berkembangnya jaman, mengenakanan tak lagi hanya difungsikan sebagai salah satu alat pelindung badan dari panas, hawa masbodoh dan juga hujan, nemun lebih dari mengenakanan telah berkembangan menjadi suatu bentuk dan wujud dari sebuah nilai budaya yang kita anut. Dan dengan semakin majunya dunia kini ini, terfokus pada lagi pakian atau fashion menjadi salah satu jati diri seseorang. Seseorang yang mengfungsikan fashion yang berbranded akan dianggap sebagai sosok yang berada dalam status masyarakat di kalangan atas dan dianggap sebagai sebuah budaya kekinian.
Sehingga memang atas dasar hal tersebut, kita semua sadar betul bahwa fashion sanggup mengkonstruksi nilai-nilai budaya. Banyak generasi mudda yang kemudian mengidentifikasi sebuah budaya yang mereka anut melalui trik bermengenakanan. Sehingga dalam sebuah teori yang dikemukakan oleh Roland Barthes maka fashion merupakan sebuah sistem ganda dimana fashion sanggup difungsikan sebagai tanda untuk memperlihatkan jati diri kita dan juga budaya apa yang kita anut.
Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah.
Namun nampaknya dengan adanya kurun globalisasi yang tak sanggup kita bendung lagi, maka budaya-budaya ajaib yang masuk negara kita juga akan sangat ringannya. sehingga budaya-budaya barat yang terkadang tidak cocok dengan jati diri bangsa kita dengan ringannya melebur di dalam masyarakat, yang hal tersebut terlihat betul memperlihatkan efek yang cukup signifikan kepada trik berfashion masyarakat kita. parahnya, budaya barat yang dianggap paling maju dan modern di wujudkan dalam bentuk bermengenakanan yang nampaknya tidak sesuai dengan budaya kita. fashion barat yang tidak lagi mengindahkan sopan santun memperlihatkan dampak yang curuk bagi trik bermengenakanan masyarakat kita khususnya generasi muda. Sehingga pada akhirnya, mengenakanan-mengenakanan yang minim dan vulgar sanggup dengan ringannya kita temukan di dalam masyarakat kita. Namun parahnya, mengenakanan yang terbuka dan minim tersebut dianggap sebagai fashion masa kini yang paling modern. Sebaliknya, mengenakanan yang terkesan tertutur dan lebih sopan malah dianggap sebagai model yang kuno dan ketinggalan jaman.
Sehingga atas dasar hal ini, marilah mulai sekarang, untuk mulai mengubah gaya fashion kita menjadi gaya fashion yang memang sesuai dengan kebudayaan kita yang menjunjung tinggi tabiat dan sopan santun.
Hadirin sekalian yang dirahmati oleh Allah.
Kiranya hanya sekian yang sanggup aku sampaikan dan biar apa yang sampaikan ini sanggup bermanfaat.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement