Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama tentunya marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yag telah memperlihatkan nikmatNya sehingga kita semua yang ada disini sanggup memperoleh kesempatan sehingga kita sanggup berkumpul bersama dalam kesempatan yang penuh anugerah ini. tak lupa shalawat serta salam juga mengikuti kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah memperlihatkan pentunjukanya sehingga kita sanggup menjadi umat yang berjalan pada jalan keselamatan.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Persoalan terkait emansipasi perempuan memang tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan. Jika kita mengaca pada emansipasi yang diperjuangkan oleh RA Kartini tentunya hal tersebut memang benar adanya dan memang sangat pantas untuk diperjuangkan. Namun nampaknya untuk jaman kini ini pemahaman mengenai emansipasi perempuan nampaknya telah mulai mengalami pergeseran makna yang jikalau hal tersebut tidak segeran dibenahi akan berakibat kepada makna yang melenceng dari kodratnya sebagai seorang wanita.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Dengan semakin majunya peradaban yang ada kini ini nampaknya emansipasi yang diperjuangkan semakin usang semakin melampaui batas alasannya yaitu menganggap bahwa perempuan harus mekepunyaani hak yang sama dengan kaum laki-laki. padahal supaya bagaimana pun tidak semua hak perempuan harus disamakan keseluruhannya atas laki-laki. alasannya yaitu Allah memang sengaja membuat jenis kelamin pria dan perempuan dengan kodrat biologis yang tidak sama.
Namun nampaknya pergeseran pemahaman mengenai emansipasi perempuan yang ada kini ini memang telah menyebabkan supatu bentuk perubahan sosial dalam masyarakat kita. namun pada kenyataannya seringkali yang muncul yaitu pengaruh negatif. Munculnya pemahaman yang salah terkait emansipasi perempuan ini memang seringkali membuat banyak perempuan melupakan kodratnya dan terlalu memandang rendah laki-laki. sehingga kahirnya aneka macam muncul kasus-kasus perceraian yang diakibatkan alasannya yaitu sang perempuan merasa diperlakukan tidak adil alasannya yaitu kedudukannya yang lebih rendah.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Tentunya perubahan makna ini harussegera kita waspadai segera mungkin khususnya kita sebagai muslimah yang taat. Kita harus sadar betul bahwa intinya kaum pria tetap merupakan pemimpin bagi kaum wanita. Kita juga harus tahu dengan betul batasan-batasan yang sempurna terhadap kedudukan kita sebagai seorang wanita. Kita juga harus sadar betul bahwa perempuan memang ditakdirkan sebagai sosok yang lemah yang harus melayanin seorang suami, mengurusi anan dan tentu saja mengurusi rumah tangga. Sehingga emansipasi yang selama ini diperjuangkan kini ini nampaknya memang harus membuat banyak perempuan siap untuk menjalankan tugas ganda. Wanita boleh berada dalam garis yang sama dengan pria dalam hal memperoleh pendidikan dan karir, namun seorang perempuan juga harus tetap berperan dengan sempurna sebagai seorang yang berkedudukan lebih rendah dari laki-laki
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kiranya hanya demikian yang sanggup saya sampaikan. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Advertisement